Sabtu, 19 Januari 2013

FF | Because of You ... Friends | Oneshoot

                                     Because of You ... Friends



Tittle : Because of You ... Friends
Author : Fanha Xiao Chan Fany a.k.a Syifa Fadia
Genre : Romance, Friendship
Cast :
- Hwang Hyemi
- Byun Baekhyun

Other Cast :
- Park Eunra
- Lee Yeonji
- Oh Sehun

Song : Taeyeon & Tiffany SNSD - Because of You
________________________________________________
Author PoV

Di suatu malam yang sunyi juga sepi, terdapat seorang yeoja yang sedang duduk di bangku taman belakang rumahnya. Ia sedang menatap kosong ke depan. Kini, ia tau kenapa dirinya dari kecil sampai sekarang ini sering sakit perut, mual, pusing, dan hal-hal lainnya yang membuat dirinya merasa tidak nyaman. 

Ternyata, ia terkena menderita penyakit Hemofilia. Ya, kalian tau bukan kalau penyakit itu bukanlah penyakit yang berasal dari makanan yang seseorang makan ataupun minuman yang seseorang minum, melainkan karena faktor keturunan dari eomma seseorang waktu lahir.

Yeoja itu bingung apa ia bisa sembuh dari penyakitnya itu atau tidak. Ia pun berfikir bahwa dirinya tidak bisa disembuhkan karena penyakit yang ada didalam tubuhnya ini adalah penyakit faktor keturunan dari eommanya. Namun disisi lain, ia mengingat perkataan dokter yang tadi siang memeriksanya. Dokter itu mengatakan bahwa dirinya bisa sembuh dari penyakitnya itu, namun hanya kemungkinan kecil.

Walapun hanya kemungkinan kecil ia bisa sembuh dari penyakitnya itu, ia mencoba untuk sembuh dari penyakitnya dan juga penyakit eommanya yang kini juga mempunyai penyakit sama sepertinya. Namun, kata dokter itu jalan satu-satunya untuk sembuh hanyalah dengan menjalankan operasi. Ia pun memikirkannya kembali, jika ia dan juga eommanya menjalankan operasi, dapat uang darimana ia. Apalagi harga operasi penyakit parah seperti penyakitnya ini sedang sangat mahal.

Dan juga, saat ini perusahaan ayahnya hampir bangkrut. Jika meminjam uang pada teman-temannya, ia pun merasa tidak enak karena biasanya dialah yang selalu mentraktir semua temannya. Baginya, sekarang mendapat uang 1 won saja susah sekali.

Ia bingung apa yang harus ia lakukan, biasanya ia selalu menggunakan uang ayahnya untuk biaya operasi eommanya dan juga ia selalu membeli barang-barang yang ia inginkan. Tapi sekarang ? Lihatlah, apa yang terjadi pada keluarga yeoja itu. Keluarganya begitu sangat kekurangan sekarang. Eommanya yang mengidam penyakit yang parah, ayahnya yang sedang pusing memikirkan perusahaan, ditambah juga dirinya yang juga mengidam penyakit yang parah sama seperti eommanya..

TES

TES

TES

Tiba-tiba yeoja itu menitihkan air matanya begitu ia mengingat keadaan keluarga yang sekarang.
Saat yeoja itu sedang meratapi nasibnya sekarang ini, tiba-tiba ada seseorang yang memanggil namanya dari arah belakang tempat duduknya.

"Ya ! Hyemi-ah !"

Yeoja yang bernama Hyemi itu pun segera bangkit dari duduknya dan menolehkan kepalanya kebelakang untuk melihat siapa yang memanggilnya itu.
Dan ternyata yang memanggilnya adalah ............
BAEKHYUN
Yap, Baekhyun adalah salah satu dari ke-4 orang temannya itu. Setelah mengetahui yang memanggil namanya Baekhyun, Hyemi pun segera menghapus kedua ibu jarinya dengan cepat supaya tidak diketahui oleh temannya yang bernama Baekhyun itu. Baekhyun pun segera menghampiri Hyemi dan menyapa yeoja yang dipanggilnya itu.

"Hai !"

Sapa Baekhyun yang diikuti dengan senyumannya yang terbentuk dibibirnya itu.

"Hai juga !"

Balas Hyemi dengan tersenyum untuk membalas senyuman temannya itu.

Tiba-tiba senyuman Baekhyun hilang begitu ia melihat mata Hyemi yang sedikit bengkak seperti orang yang habis menangis. Hyemi yang melihat Baekhyun sedang diam menatap dirinya itu pun bingung dan segera menyadarkan temannya itu dengan menepuk pelan pundak Baekhyun.

"Hei oppa ! Gwenchanayo ?"

"A-a ah ne, gwenchana."

Jawab Baekhyun yang masih sedikit terkejut dengan perlakuan Hyemi. Ia pun segera refleks dari lamunannya itu.

"Oh kukira kau kenapa-napa , habisnya melihatku seperti itu."

Baekhyun pun hanya tersenyum kecut melihat Hyemi yang berkata itu sambil mengerucutkan bibirnya. Ia pun segera melanjutkan pertanyaannya yang ia ingin tanyakan pada Hyemi.

"Emm, apa kau habis menangis Hyemi ?"

Hyemi pun tersentak kaget dengan pertanyaan yang ditanyakan Baekhyun. Ia pun terpaksa menjawabnya dengan berbohong dan tersenyum untuk memastikan bahwa dirinya baik-baik saja dan tidak habis menangis.

"MWO ? Apa maksdumu bertanya seperti itu, huh ? T-t tentu saja aku tidak menangis."

"Sudahlah jangan berbohong padaku. Aku bisa melihat dari matamu, kalau kau habis menangis kan. Ceritakanlah padaku."

Hyemi pun kehabisan kata-kata untuk membalas perkataan Baekhyun.Akhirnya ia pun hanya menghela nafas dan segera menggantik topik pembicaraannya pada temannya ini.

"Aish sudah kubilang tidak ya berarti tidak. Sudahlah lupakan, kemana Eunra, Yeonji, dan Sehun ?"

"Haha, kau memang pandai ya saat mengganti topik pembicaraan. Entahlah, mungkin mereka sedang sibuk dengan urusannya masing-masing."

Baekhyun pun menjawab Hyemi dengan santai dan asal yang membuat Hyemi sedikit kesal karena menjawabnya dengan asal.

"YAK ! Kalau kau tidak tau, katakan saja tidak tau. Tak usah menjawabnya dengan asal seperti itu."

"Hmm, sudahlah. Daripada kita memikirkan mereka ber-3, lebih baik kita ke Sungai Han saja, eotteohke ? Lagipula, jarak rumahmu dengan Sungai Han tidak begitu jauh kan."

"Huh, baiklah."

Hyemi pun hanya mengikuti kemauan temannya yang satu ini. Dan mereka pun segera menaiki mobil Baekhyun untuk menuju ke Sungai Han.

***

Mereka pun sampai di Sungai Han dan duduk di tepi-tepi sungai itu. 
Sudah cukup lama lama mereka duduk di tepi sungai itu, namun belum ada yang membuka pembicaraan. Hanya hembusan-hembusan angin dan bintang saja yang menemani mereka. Dan, pada akhirnya pembicaraan pun dibuka oleh Hyemi.

"Hmm, oppa !

"Ne ?!"

"Bisakah kau membelikan sebuah minuman untukku, aku haus."

"Ne, baiklah. Kau tunggu disini ya."

Baekhyun pun bangkit dari duduknya dan segera menuju tempat penjual minuman. Dan tinggalah sendiri Hyemi. Hyemi pun hanya duduk manis sambil menunggu Baekhyun datang dan juga melihat aliran-aliran air Sungai Han yang lancar.

TES

TES

TES

Tiba-tiba ia merasa ada yang keluar dari hidungnya. Dengan segera, ia memegang hidungnya dengan jari telunjuknya. Dan betapa terkejutnya ia saat melihat kembali jari telunjuknya yang berdarah. Dan juga. tiba-tiba ia merasa pusing, dan semakin lama semakin pusing. Ia pun memegang kuat-kuat kepalanya untuk menghilangkan sedikit rasa pusingnya itu.

"Aish, kumohon jangan sekarang, aku tidak ingin dia melihatku dalam keadaan lemah seperti ini. Kumohon jangan, jebal." batin Hyemi.

Namun, karena memang tubuhnya lemah, akhirnya ia pun pingsan karena tak kuat melawan rasa pusingnya itu. Dan tak lama kemudian Baekhyun pun datang dengan 2 minuman yang ada di tangannya. Ia pun berjalan menuju tempat yang tadi ia duduk bersama Hyemi. Dan ia pun tersentak kaget karena melihat keadaan Hyemi yang sedang pingsan. Dengan cepat, ia pun membuang kedua minuman itu dari kedua tangannya dan bergegas menggendong tubuh Hyemi kearah mobilnya. Baekhyun pun segera menaruh Hyemi di mobilnya begitu pun dengan dirinya. Dan, dengan cepat ia pun segera mengendarai mobilnya menuju ke rumah sakit. 

***

Mereka pun sampai dirumah sakit, Baekhyun pun segera turun dari mobilnya dan juga membukan pintu mobil tempat Hyemi duduk, dan segera menggendongnya untuk diperiksa. 
Saat masuk ke rumah sakit, kebetulan sekali ada suster yang sedang lewat. Baekhyun pun tidak melewatkan kesempatan itu, ia pun segera memanggil suster itu, dan suster itu pun mendengar jika ada yang memanggilnya itu langsung menanggapi suara itu berada. Dan juga, suster itu pun segera membantu Baekhyun untuk membawa Hyemi ke ranjang rumah sakit yang biasa dipakai oleh orang-orang untuk diperiksa oleh dokter.

***

Dokter pun keluar dari ruangannya bertanda bahwa ia sudah memeriksa Hyemi. Baekhyun yang menyadari dokter keluar pun segera bangkit dari duduknya dan segera bertanya keadaan temannya itu.

"Emm, dokter ! Eotteohke keadaan teman saya ?"

"Oh, jadi kau temannya. Dia baik-baik saja, dan saya sarankan jagalah teman anda dengan baik dan juga jangan sampai ia terluka sedikit pun karena jika ia tidak dijaga dengan baik, maka penyakit yang dialaminya ini akan semakin parah baginya."

Begitulah jawaban dokter atas apa yang ditanyakan oleh dirinya sendiri. Baekhyun pun sedikit tidak mengerti perkataan dokter itu. Penyakit yang dialaminya akan semakin parah ? Pertanyaan itu tiba-tiba saja muncul di benaknya. Apa Hyemi mempunyai penyakit ? Jika iya, kenapa ia tidak bercerita kepadanya dan ke-3 temannya yang lain.

"Mwo ? Maksudmu, apa teman saya itu mempunyai penyakit ? Apakah itu akan membahayakan bagi dirinya ? Apa penyakit itu bisa disembuhkan ?

Pertanyaan yang bertubi-tubi itu pun keluar begitu saja dari mulut Baekhyun. Ia sangat khawatir tentang keadaan Hyemi sekarang. Ia takut kalau terjadi apa-apa dengannya. 

"Emm, ya. Bisa dibilang begitu, karena teman anda mengidam penyakit yang sulit untuk disembuhkan."

"Memangnya teman saya menderita penyakit apa ?"

Dokter itu sedikit tersentak atas pertanyaan Baekhyun. Ia pun hanya menghela nafas dan segera menjawab pertanyaan yang diberikan Baekhyun padanya.

"Teman anda ... emm teman anda ...."

Dokter itu menggantungkan perkataannya karena sedikit merasa tidak nyaman jika ia memberitaunya. Namun, karena Baekhyun yang sudah tidak sabar atas jawaban dokter, ia pun menarik kerah baju dokter itu lalu membentaknya untuk memberitau penyakit apa yang diderita oleh Hyemi kepadanya.

"HEI DOKTER ! CEPAT KATAKAN KALAU TEMAN SAYA ITU MENDERITA PENYAKIT APA ! CEPAT KATAKAN."

Dokter itu pun kaget atas perlakuan Baekhyun kepadanya. Dan ia pun segera memberitau penyakit apa yang diderita oleh temannya yang bernama Hyemi itu.

"N-n ne, akan saya katakan. Teman anda ... teman anda menderita penyakit 'HEMOFILIA'.

DEG

Song : Taeyeon ft. The One - Like A Star

Serasa ditusuk 1000 jarum hatinya ketika mendengar perkataan dokter itu. Dan, perlahan Baekhyun pun melepas kedua tangannya dari kerah baju dokter itu dan seketika itu juga tubuhnya lemas dan ia mulai menatap kosong kearah ruang rawat Miyoung yang sedang terbaring itu.

"Baiklah tuan, saya permisi. Annyeong"

Dokter itu pun meninggalkan Baekhyun yang masih saja setia menatap kosong kearah Hyemi, temannya itu.

Author PoV End 
* * *
Baekhyun PoV 

Aku pun tersentak mendengar jawaban dokter itu. Ya, aku memang tau apa itu penyakit Hemofilia itu. Sebuah penyakit yang berasal dari setiap eomma seseorang waktu lahir. Namun, kenapa itu terjadi pada seorang yeoja ? Bukankah penyakit itu hany diderita oleh namja. Memang bisa untuk yeoja, namun, itu sungguh peristiwa yang langka.

Hatiku sakit dan juga sesak mengingat kembali perkataan dokter tadi yang sudah meninggalkanku sendiri. Aku pun hanya bisa menatap kosong kearah ruang rawat Hyemi yang ada didepanku ini. 

Namun, aku mulai membuka pintu itu dengan perlahan. Dan, kulihatlah seorang yeoja yang aku cintai kini tengah terbaring lemas diatas ranjang rumah sakit itu. Hatiku kembali sesak melihatnya begitu lemah di hadapanku saat ini.

Aku pun mempercepat langkahku dan sampailah aku di samping tepat Hyemi terbaring. Aku masih saja menatap Hyemi dengan tatapan yang sulit untuk diartikan. Aku masih belum bisa percaya atas apa yang dikatakan oleh dokter sebelumnya. Bagaiman bisa seorang Hyemi yang selalu tertawa bersamaku, bermain bersamaku, dan selalu melakukan apa pun denganku dan juga ke-3 teman kami yang lain, kini tengah terbaring lemah di ranjang yang sangat menakutkan itu.

Aku pun mulai mensejajarkan tubuhku dengan tinggi ranjang tempat Hyemi terbaring. Aku pun menggenggam tangan Hyemi dengan erat menandakan bahwa aku memang tidak ingin Hyemi pergi dari kehidupanku.

"Hyemi-ah, kenapa kau tidak bilang kepadaku dan teman-teman kita yang lain. Kenapa kau menutupi penyakitmu dari kami. Bukankah kita sudah berjanji kalau tidak ada yang boleh kita tutup-tutupi karena kita ini adalah sahabat. Sahabat yang selalu bersama selamanya dan tidak akan pernah terpisahkan. Tapi, kenapah kau malah berbohong pada kami Hyemi. Kenapa Hyemi, kenapa ?"

"Hyemi-ah, kumohon bangunlah, aku mohon Hyemi. Apa aku harus membelikan banyak boneka lumba-lumba favoritmu sehingga kau bangun, apa aku harus membeli 10 atau pun lebih coklat yang kau sukai, aoa aku harus membeli banyak minuman Green Tea yang kau sukai itu . Apa aku harus membeli dan membawakan semua yang kau sukai kesini supaya kau bangun Hyemi. KATAKAN HYEMI, KATAKAN ! Apa yang harus aku lakukan supaya kau bangun dari tidurmu sekarang ini dan kembali tertawa bersamaku dan juga Eunra, Yeonji, Sehun."

"Hyemi-ah, aku mohon sekali lagi padamu, tolong bangun Hyemi, bangunlah. Apa kamu mau meninggalkanku dan teman kita yang lain ? Ayolah Hyemi, bangunlah. Mungkin jika Eunra, Yeonji, dan Sehun melihatmu dalam keadaan seperti ini, pasti juga merasakan seperti apa yang kurasakan saat ini. Sakit sekali melihatmu seperti ini, bahkan sangat sangat sakit Hyemi-ah. Kau membuat kami kecewa Hyemi, bukankah kau sendiri yang membuat peraturan bahwa diantara kita ber-5 tidak adak yang boleh menutup-nutupi sesuatu hal baik itu penting maupun tidak penting kepada kita kan. Tapi, kenapa kau malah melanggar peraturang yang kau buat sendiri Hyemi. Ayolah Hyemi, bangunlah. Dengarlah kata-kataku ini yang kuucapkan sedari tadi. Sungguh, aku dan teman yang lain juga akan sedih melihatmu seperti ini Hyemi. Kau tau sendiri bukan, kalau kau adalah orang yang paling bersemangat dan juga berisik diantara kita. Jika kau tidak ada, akan terasa hampa bagi kami Hyemi. Ingatlah bahwa kita selalu tertawa bersama, bermain bersama, kesana kemari bersama, bahkan kemanapun kita pergi pasti kita akan bersama bukan. Tapi lihatlah sekarang, kau bahkan tidak tersenyum sedikitpun padaku sekarang."

"Hyemi-ah, kami ingin kau yang dulu. Hyemi yang selalu tersenyum dan tertawa, Hyemi yang selalu jahil, Hyemi yang kuat, Hyemi yang berisik, Hyemi yang manja. Kami ingin kau menjadi Hyemi yang selama ini kami kenal dan sekarang, kau bukanlah Hyemi yang kami kenal Hyemi-ah. Jika kau ingin kami bahagia, bangunlah. Ayo bangun Hyemi, bangunlah dari ranjang yang menakutkan ini dan kembalilah tertawa bersama kami Hyemi."

Kata demi kata pun keluar begitu saja dari mulutku. Perlahan, namun pasti akan jatuh air mataku ini. Sungguh, aku tidak bisa menahan air mataku saat ini. Sangat sakit dan sesah hati ini melihatmu dalam keadaan seperti ini. Jadilah Hyemi yang kami kenal, kumohon. Saat ini, apakah aku harus memberitau Eunra, Yeonji, juga Sehun tentang keadaan Hyemi ? Mungkinkah ??? Tapi aku juga tidak ingin ke-3 temanku itu merasakan apa yang kurasakan sekarang ini saat melihat keadaan Hyemi sekarang ini.
Aku pun hanya bisa menggenggam erat tangan Hyemi dan karena aku sedikit mengantuk dan juga mataku yang bengkak karena mungkin habis menangis tadi akhirnya aku tertidur dengan sendirinya.

Baekhyun PoV End
               
***

Author PoV 

Terlihat 2 orang yeoja dan 1 orang namja yang sedang menikmati makanan serta minuman yang kini ada di hadapannya. Ya, tidak salah lagi kalau mereka sedang berada di Cafe Genie. Cafe itu adalah cafe yang paling terkenal di Seoul dan juga letaknya yang ada di Mall Sinchan. Mereka ber-3 pun masih asyik dengan makanannya masing-masing. Namun, tak lama kemudian mereka pun menyudahi acara makan mereka dan mereka juga sebentar merelax-kan tubuh mereka mungkin karena kenyang atas apa yang baru dimakannya.

Mereka pun melanjutkan aktivitasnya untuk menelusuri lebih dalam Mall Sinchan itu ketika mereka merasa sudah mempunyai kekuatan untuk berjalan kembali. Di tengah perjalan, salah satu dari mereka menghentikan ativitas berjalannya. Dan ke-2 temannya itu pun merasa aneh dengan sikap temannya yang satu itu. Dan, mereka ber-2 pun bergegas berbalik untuk bertanya mengapa temannya yang satu itu berhenti di tengah-tengah perjalanannya. Mereka adalah Eunra, Yeonji, dan Sehun

"Hei, kau. Kenapa berhenti ?"

"Ne, kenapa kau berhenti, eoh ? Ada yang salahkah ?"

Pertanyaan bertubi-tubi itu pun keluar begitu saja dari mulut Sehun dan juga Yeonji. Eunra yang merasa tidak merasa enak karena ditanya dengan pertanyaan bertubi-tubi itu pun sedikit kesal dan hanya bisa menghela nafas lalu menjawab pertanyaan ke-2 temannya itu.

"Huh, kenapa kalian menanyakan pertanyaan yang bertubi-tubi padaku ? Membuatku bingung saja untuk menjawabnya."

"Sudahlah jawab saja. Kau ini cepat sekali marahnya."

Eunra yang mendengar perkataan Sehun pun menjadi semakin kesal. Dan, mau tidak mau ia harus bisa menahan emosinya. Karena memang Sehun itu adalah orang yang paling bisa membuat orang yang ada di dekatnya itu kesal.

"Aish, baiklah. Emm, aku berhenti berjalan karena aku merasa ada sesuatu yang sedang menimpa sahabat kita si Hyemi."

Yeonji dan Sehun pun tersentak kaget atas jawaban yang diberikan Eunra. Namun, mereka pun memastikan jika Eunra sedang dalam keadaan yang baik-baik saja dengan tangan meletakkan tangan mereka (Yeonji dan Sehun) ke kening Eunra yang membuat Eunra yang tadinya kesal menjadi tambah kesal atas perlakuan ke-2 temannya itu kepada dirinya dan langsung saja ia menyingkirkan tangan ke-2 temannya itu dengan kasar.

"YAK ! Kalian ini, apa-apaan sih ! Aku ini baik-baik saja. Bisa tidak kalian itu percaya padaku kali ini, walapun aku biasanya sering membohongi kalian. Tapi kali ini tuh tentang keadaan Hyemi tau !"

Lagi-lagi Yeonji dan Sehun tersentak untuk yang ke-2 kalinya. Mereka (Yeonji dan Sehun) pun mencerna kembali kata-kata Eunra yang baru saja diucapkan. Setelah mereka pikir-pikir, ada benarnya juga perkataan Eunra karena mereka juga merasakan hal yang sama. Mereka ber-2 pun meminta maaf atas perlakuannya pada Eunra karena telah membuat Eunra kesal.

"Hmm, benar juga katamu Eunra. Mian ne telah membuatmu kesal, hehehe."

Permintaan maaf itu pun keluar dari mulut Sehun yang juga dianggukkan oleh Yeonji. Dan permintaan maaf mereka pun diterima oleh Eunra. Setelah itu, Eunra pun memustukan untuk pergi dari Mall Sinchan itu dan bergegas menuju ke rumah sahabatnya yang bernama Hyemi.

"Baiklah, aku maafkan. Yasudah ayo kita kerumah Hyemi."

Perkataan Hyemi itu pun hanya mendapat jawaban anggukkan oleh ke-2 orang temannya itu. Mereka pun segera memasuki mobil Sehun dan bergegas pergi menuju rumah Hyemi.

***

Mereka ber-3 pun sampai di rumah Hyemi dan segera keluar dari mobil Sehun lalu bergegas untuk ke arah pintu rumah Hyemi. Sesampainya mereka, mereka pun mengetuk pelan pintu rumah Hyemi dan sesekali mereka memanggil nama 'Hyemi'. Dan, keluarlah seorang yeoja paruh baya yang tak asing lagi untuk mereka. Ya, yeoja itu adalah eomma dari Hyemi. Tau kalau yang keluar eomma Hyemi, mereka ber-3 pun membungkuk dan memberi salam pada eommanya Hyemi.

"Annyeong ahjumma."

Ucap mereka kompak diiringi dengan bungkukkan supaya terlihat sopan. Lalu, eomma Hyemi pun hanya tersenyum kecil dan bertanya untuk apa mereka datang malam-malam ke rumahnya itu.

"Kalian datang malam-malam kesini untuk apa ? Apa kalian butuh Hyemi ?"

Mereka pun hanya menganggukkan kepala mereka masing-masing, menandakan kalau pertanyaan eomma Hyemi itu benar. Lalu eomma Hyemi pun menjawabnya dan sesekali mempersilahkan mereka ber-3 untuk masuk ke dalam rumahnya namun ditolak dengan alasan karena mereka sedang terburu-buru.

"Oh. Hyemi sedang ada di taman. Kalau begitu, apa kalian ingin masuk dulu ?"

"A-a ani ahjumma. Kami sedang terburu-buru, jadi kami langsung ke taman saja ne."

Itulah jawaban yang diberikan oleh Yeonji pada ahjumma di hadapannya ini. Mereka pun segera pamit pada Eomma Hyemi lalu bergegas menuju taman rumah Hyemi.

"Baiklah ahjumma, kami ke taman dulu ne Annyeong."

Setelah Sehun mengatakan itu, mereka pun segera bergegas ke taman untuk melihat Hyemi dan juga eomma Hyemi yang kembali masuk ke dalam rumahnya.

Setelah sampai di taman, mereka pun terkejut karena tak melihat siapa pun disana termasuk Hyemi. Karena kebingungan Hyemi berada dimana, Eunra pun menelfon Baekhyun yang termasuk temannya juga, mungkin Baekhyun tau keberadaan Hyemi sekarang. 

Baekhyun yang mendengar HP nya berbunyi pun segera bangun dari tidurnya. Lalu melihat siapa yang menelfonnya malam-malam seperti ini, dan ia pun cukup terkejut karena yang menelfonnya itu adalah Eunra. Ya, ia memang tau apa yang ingin dikatakan oleh Eunra, pasti menanyakan keberadaan Hyemi. Ia bingung antara menjawab atau tidak. Apa ia harus kasih tau keberadaan dan juga keadaan Hyemi sekarang ? Memang, ia ingin berbagi rasa dengan temannya itu, namun, takut jika ke-3 temannya itu merasakan apa yang ia rasakan saat ini.

Tapi, akhirnya ia pun mengangkat telfon dari temannya itu karena tak bisa lagi menahan rasa ini sendirian.

"Yeoboseyo."

"Ne, yeoboseyo."

"Ada apa kau menelfonku malam-malam seperti ini."

"Ne, sebelumnya mian karena aku telah menelfonmu malam-malam begini."

"Ne, arra. Cepat katakan kenapa kau menelfonku."

"Baiklah, apa kau tau Hyemi ada dimana ?"

"E-e-e di-di dia ada ....."

"Aish, sudah kutebak kau pasti tau. Cepat katakan ada dimana dia, kami ingin menemuinya."

"Mwo ? Kau bilang kami ?"

"Tentu saja, maksudku itu aku, Yeonji, dan Sehun."

"Oh, ne."

"Aish, kau ini. Cepat katakan dimana Hyemi !"

"D-d dia ada di rumah sakit bersamaku."

"Mwo ? Memang dia kenapa ? Kenapa dia ada dirumah sakit ? Sakitkah atau ..."

"YAK ! Lebih baik kalian kesini saja, ke Rumah Sakit Seirin. Akan kujelaskan kenapa Hyemi sampai bisa masuk rumah sakit kalau kalian sudah ada disini."

"Ne, ne. Arraseo, kami akan kesana."

Setelah disuruh Baekhyun untuk pergi menemuinya di Rumah Sakit Seirin, Eunra pun segera mematikan telfonnya dan mengajak ke-2 temannya itu untuk meneju rumah sakit yang dimaksud Baekhyun itu dengan mobil Sehun.

***

Mereka ber-3 pun sampai di Rumah Sakit Seirin, dan segera keluar dari mobil lalu bergegas untuk menemui Hyemi. Saat masuk ke dalam rumah sakit itu, salah satu dari mereka pun bertanya kepada petugas rumah sakit disana untuk menanyakan di ruang ke berapa Hyemi berada.

"Permisi, boleh saya bertanya, di ruang ke berapa yeoja yang bernama Hwang Hyemi dirawat ?

"Oh, sebentar. Akan saya cek."

Petugas rumah sakit itu pun segera mengecek yeoja bernama Hwang Hyemi itu di daftar pasien Rumah Sakit Seirin. Dan setelah ketemu, ia pun segera memberitau kepada orang yang menanyakan ruang Hyemi dirawat.

"Oh, yeoja yang bernama Hwang Hyemi berada dikamar 112."

Setelah mendengar jawaban petugas itu, mereka pun membungkukkan tubuh mereka supaya dilihat sopan dan bergegas ke ruang Hyemi dirawat.

Setelah sampai di ruang 112, mereka pun memastikan kalau benar yang di dalam itu adalah teman mereka yaitu Hyemi. Dan, betapa terkejutnya mereka ketika melihat dari kaca pintu itu terdapat seorang yeoja yang tengah terbaring dengan tangan yang digenggam erat oleh seorang namja. Ya, mereka memang tau siapan ke-2 orang di dalam ruangan itu. 

Yeonji pun membuka pintu itu perlahan, lalu masuk ke dalam ruangan itu dengan Eunra dan Sehun yang mengikutinya dari belakang. Tubuh mereka lemas dan juga bergetar melihat Hyemi yang sedang terbaring lemah di ranjang itu. Perlahan, Eunra memegang pundak Baekhyun yang sedang sedikit tiduk dengan menyembunyikan kepalanya di kedua tangannya yang sedang menggenggam tangan Hyemi. Baekhyun yang merasa pundaknya dipegang oleh seseorang pun segera bangun dari tidurnya itu lalu melihat siapa yang memegang pundaknya itu. Setelah mengatahui itu adalah Eunra, Baekhyun pun tersenyum kecut dan mengucek-ngucek matanya supaya tidak merasa ngantuk lagi.

"Hmm, ternyata kalian sudah datang." ucap Baekhyun.

"Tentu saja, bukankah tadi aku sudah bilang ditelfon kalau kami ingin menemui Hyemi."

Eunra mengucapkan itu dengan sedikit tidak jelas karena menahan air matanya untuk tidak menangis. Lalu karena Sehun seorang namja, ia sedikit kuat untuk menahan air matanya itu dan bertanya pada Baekhyun kenapa bisa Hyemi masuk rumah sakit.

"Baekhyun ?!"

Baekhyun yang sedari tadi hanya melihati Hyemi pun tersentak ketika mendengar ada seseorang yang memanggilnya. Ia pun menolehkan kepalanya untuk melihat siapa yang memanggilnya itu. Dan ternyata Sehun lah yang memanggilnya. Ia pun segera bangkit dari duduknya dan berjalan kearah Sehun yang memanggilnya itu.

"Ne, waeyo ?"

"Kenapa Hyemi bisa sampai masuk rumah sakit ?"

Baekhyun terdiam sejenak mendengar pertanyaan Sehun. Ia pun mulai menceritakan kenapa Hyemi bisa sampai rumah sakit kepada ke-3 temannya itu. Mulai dari ia yang melihat Hyemi sedang melihat Hyemi yang sedang duduk di taman dan matanya sedikit bengkak karena habis menangis sampai saat ia melihat Hyemi yang pingsan di tepi Sungai Han. Semuanya ia ceritakan dari pertama bertemu Hyemi sampai akhirnya Hyemi pingsan lalu dibawanya ke rumah sakit. 

Saat menceritakan itu, tubuh Baekhyun kembali lemas dan hatinya sesak kembali dan juga ia sudah tidak bisa menahan air matanya dan membiarkan air matanya itu membasahi pipinya yang putih nan mulus itu. Begitu juga yang dirasakan oleh ke-3 temannya yaitu Eunra, Yeonji, dan Sehun. Mereka terlihat sudah menitihkan air matanya ketika Baekhyun mulai menceritakan tentang Hyemi itu.

Hening sudah keadaan ruangan itu. Hanya ada isakan demi isakan yang menghiasi ruangan itu dan isakan itu hilang begitu mereka semua melihat jari-jari tangan Hyemi yang perlahan mulai gerak. Mereka pun segera menghampri Hyemi dengan posisi Sehun dan Yeonji di sebelah kanan Hyemi sedangkan Baekhyun dan Eunra di sebelah kiri Hyemi.

Perlahan, Hyemi pun mulai membuka matanya dan mengerjap-ngerjapkan kembali matanya untuk melihat jelas siapa yang sekarang berada di kanan kirinya. Hyemi pun tersenyum kecut melihat semua teman-temannya kini datang untuk menjenguknya. Baekhyun pun memberanikan diri untuk bertanya pada Hyemi mengenai keadaannya.

"Hyemi, akhirnya kau bangun juga. Eotteohke keadaanmu ?"

Hyemi pun hanya bisa tersenyum atas perhatian Baekhyun kepadanya, lalu dengan sedikit tenaga, ia pun mulai menjawab pertanyaan dari Baekhyun itu.

"E-em, a-aku tidak a-apa a-apa kok."

Jawaban Hyemi pun tidak terlalu jelas, maklum karena dirinya yang masih terbaring lemah di ranjang itu. Namun, cukup terdengar oleh semua temannya yang ada dalam satu ruangan dengan Hyemi.

Yeonji yang sedari tadi hany diam, kini mengajuka pertanyaannya ke Hyemi, kenapa ia sampai bisa masuk rumah sakit. Walau sudah diceritakan oleh Baekhyun tadi, namun, ia ingin mendengar langsung oleh Hyemi.

"Hei Hyemi, kenapa kau bisa sampai masuk rumah sakit ?"

Hyemi pun tersentak kaget mendengar pertanyaan dari temannya yang satu ini bernama Yeonji. Ia pun hanya menghela nafas dan menjawabnya.

"I-i itu k-k karen a-a aku, emm, a-a aku ..."

"Sudahlah Yeonji, bukankah kau tadi sudah kuberitau tentang Hyemi."

Hyemi pun merasa lega karena Baekhyun sudah membelanya, ya walaupun itu bukan bermaksud untuk membelanya. Yeonji pun hanya meniup poninya bosan.

"Huh, ne ne. Tapi aku hanya ingin mendengarnya langsung, ya kalau tidak boleh juga tidak apa-apa."

Semua yang ada di ruangan itu pun tertawa karena melihat kelakuan Yeonji yang seperti anak-anak. Ya, memang di antara mereka yang bersifat layaknya anak-anak hanya dia (Yeonji). Yeonji yang merasa dirinya ditertawai pun menjadi kesal karena teman-temannya ini menertawainya. Ya, dia memang tau kalau sifatnya ini terlalu anak-anak. Tapi apa boleh buat ? Itu memang sudang sifat aslinya.

Seketika itu, suasana menjadi hening, tidak ada yang berbicara. Hanya ada suhu dingin AC yang menyelimuti mereka. Namun, karena ini memang sudah larut, Hyemi pun membisakan dirinya untuk menyuruh mereka semua untuk pulang.

"Y-y yasudah k-k kalian pulanglah, i-i ini s-s sudah cu-cukup malam." ucap Hyemi.

"Ne, kalian pulanglah biar aku yang mengurus Hyemi."

Seketika itu semua mata tertuju pada Baekhyun. Tumben sekali Baekhyun ingin menemani Hyemi semalaman, biasanya dia lah yang paling malas untuk menunggu teman-temannya. Tapi kali ini ? Lihatlah, sepertinya dia menyukai Hyemi.

"Hei kau Baekhyun, tumben sekali kau ingin menunggu Hyemi, biasanya kau paling malas kalau soal tunggu-menunggu. Jangan-jangan, kau suka lagi dengan Hyemi. Hahaha."

Suasana yang tadi sedikit hening pun mulai terderangar suara orang yang sedang tertawa. Ya, semua orang yang ada di ruangan itu pun akhirnya tertawa mendengar perkataan Sehun kecuali Baekhyun dan Hyemi yang wajahnya sudah merah padam karena mendengar perkataan Sehun. Baekhyun dan Hyemi pun menundukkan sedikit kepala mereka agar teman-temannya tidak melihat betapa merahnya wajah mereka.

Tak lama dari itu, Baekhyun pun membalas perkataan Sehun dengan cepat-cepat menyuruh mereka untuk pulang.

"Sudahlah, kalian lebih baik pulang saja. Sana cepat !" suruh Baekhyun.

"Ne, ne. Arraseo, kami akan pulang. Annyeong, Hyemi cepat sembuh ne."

Hyemi pun hanya tersenyum kecut mendengar perkataan temannya yang bernama Eunra itu. Dan setelah Eunra mengatakan itu, mereka ber-3 pun pulang meninggalkan Hyemi dan Baekhyun.

Setelah Eunra, Yeonji, dan Sehun keluar dari ruangan itu, suasana kembali hening. Namun, keheningan itu hilang saat Baekhyun menyuruh Hyemi untuk tidur.

"Hyemi, ini sudah malam. Tidurlah."

Hyemi pun hanya mengangguk mengerti atas ucapan Baekhyun dan segera memjamkan matanya. Begitu juga Baekhyun yang tidur di kursi dengan ranjang itu.

***

1 Minggu telah berlalu. Inilah saatnya untuk Hyemi dioperasi, dan saat itu juga semua temannya datang untuk menguatkannya agar operasi yang dijalaninya itu berjalan dengan lancar. Ya, kalian tentu saja bertanya bukan, bagaimana Hyemi mendapat biaya operasi sedangkan perusahaan ayahnya hampir bangkrut ? Itu karena Baekhyun yang membiayainya karena sebelumnya ia sudah tau kalau perusahaan ayah Hyemi hampir bangkrut. 

Semuanya sudah berkumpul di ruang rawat Hyemi untuk menunggu dokter datang. Dan tak lama kemudian, dokter pun datang menandakan bahwa operasi ingin dimulai. Dokter dan suster yang lain pun memindahkan Hyemi ke ruang operasi yang diikuti oleh teman-teman Hyemi (Baekhyun, Eunra, Yeonji, Sehun) dari belakang.

Sesampainya di ruang rawat dokter dan suster-suster itu pun tidak membolehkan teman-teman Hyemi untuk masuk karena memang peraturan di rumah sakit seperti itu. Dan mereka pun hanya menuruti perintah dokter untuk menunggunya diluar. Kenapa ayah dan eommanya Hyemi tidak datang ? Karena mereka sedang berada di luar negeri untuk memperbaiki usaha ayahnya yang hampir bangkrut itu, dan mereka juga menitipkan Hyemi pada Baekhyun dan yang lainnya karena mereka sudah dipercaya oleh orangtua Hyemi kalau mereka bisa menjaga Hyemi dengan baik.

***

2 jam pun berlalu dan Baekhyun, Eunra, Yeonji, Sehun pun masih setia menunggu temannya yang bernama Hyemi itu. Dan tak lama kemudian, dokter pun keluar dari ruang operasi itu. Mereka ber-4 yang menyadari dokter telah keluar pun segera menghampiri dokter itu untuk menanyakan operasi Hyemi.

"Dokter, bagaimana dengan teman kami ? Apakah operasinya berjalan dengan lancar ?

"Ne, dokter. Bagaimana operasinya ?

"Ne, operasinya pasti berjalan dengan lancar kan dok ?

"Ya, dok. Kami tau teman kami kuat, jadi bisa dipastikan kalau operasinya berjalan dengan lancar kan dok ?

Pertanyaan bertubi-tubi yang berasal dari 4 orang itu pun membuat dokter yang ada dihadapannya itu kewalahan untuk menjawabnya. Namun, dokter itu segera menjawab pertanyaan ke-4 orang itu karena ia tau pasti ke-4 orang ini sangat menyayangi temannya yang bernama Hyemi itu.

"Ne, baiklah akan saya jawab. Sebenarnya ini sangat mustahil untuk terjadi. Tapi apa boleh buat ? Ya, operasinya berjalan dengan lancar, dan juga fisiknya yang kuat membuatnya lepas dari penyakit itu. Sebenarnya ini sangat mustahil, tapi ya memang kehendak Tuhan tidak ada yang tau, jadi saya pastikan kalau teman kalian itu telah bebas dari penyakit yang dideritanya itu."

Setelah mendengar jawaban dokter yang panjang lebar itu, mereka ber-4 pun bersyukur kepada Tuhan karenanya lah temannya itu bisa sembuh dari penyakitnya itu. 

"Kalau begitu, apa kami boleh masuk dok ?" tanya Baekhyun.

"Ne, kalian boleh masuk. Tapi, keadaannya saat ini masih sedikit lemah, jadi jangan membuat kebisingan atau hal lainnya yang membuatnya merasa tidak nyaman. Dan juga, ia baru bisa pulang besok."

Mereka pun mengangguk menandakan kalau mereka mengerti atas apa jawaban dokter tadi. Dan mereka pun segera masuk ke dalam ruang operasi yang digunakan Hyemi untuk dioperasi tadi. 

Perlahan, mereka mulai masuk dalam ruangan itu setelah dokter dan petugas yang lainnya keluar. Mereka pun mengatur posisi dengan Sehun dan Baekhyun di kanan Hyemi sedangkan Eunra dan Yeonji di kiri Hyemi.

Hyemi pun mulai membuka matanya dengan perlahan dan dilihatnya ke-4 temannya itu  yang masih setia menunggunya selama operasi berlansung. Ia pun membalas senyuman teman-temannya itu yang sedari tadi sudah tersenyum padanya.

"Hyemi, kau sudah bangun ? Eotteohke keadaanmu ?" tanya Yeonji.

"Ne, aku baik-baik saja. Aku merasa lega sekali, seperti seseorang yang tidak memiliki penyakit."

Lagi-lagi ke-4 temannya itu tersenyum melihat kepolosan Hyemi. Dan, memang benar saja kalau ia sudah bebas dari penyakit yang cukup mengerikan itu.

"Aish, kau ini Hyemi. Kepolosanmu belum hilang juga ya, haha." ucap Sehun.

Hyemi pun sedikit tidak mengerti atas apa yang barusan dikatakan oleh Sehun. Ya, ia tau kalau dirinya itu memang sedikit polos, tapi untuk saat ini ia sama sekali maksud dari perkataan Sehun tadi. Teman-temannya pun menatapnya dengan tatapan yang menandakan bahwa teman-temannya itu tau kalau Hyemi tidak mengerti atas ucapan Sehun tadi. Dan, Eunra pun menjelaskan pada Hyemi kalau dirinya telah bebas dari penyakit yang dideritanya selama ini.

"Hyemi, maksud Sehun tadi tuh kalau kau itu sudah bebas dari penyakit yang selama ini diderita olehmu."

Hyemi pun membulatkan matanya saat Eunra mengatakan bahwa dirinya telah bebas dari penyakit yang selama ini dideritanya. Ia pun kembali mamastikan kalau ucapan Eunra tadi tidak sedang main-main melainkan serius.

"Mwo ? JINJA ? Kau tidak bohongkan Eunra ?"

Eunra pun hanya mengangguk untuk menjawab pertanyaan Hyemi. Lalu Hyemi pun bertanya lagi kepada ke-3 temannya yang lain bahwa ucapan yang tadi dikatakan Eunra itu benar. Dan lagi-lagi mereka ber-3 pun hanya mengangguk untuk menjawabnya.

Sungguh, saat ini Hyemi sangat tidak percaya dengan kenyataan. Bagaiman bisa penyakit Hemofilia bisa sembuh ? Ya, dia memang tau bahwa penyakit itu bisa sembuh tapi sangat langka orang yang bisa sembuh dari penyakit itu. Ia pun tak kuasa menahan air matanya, sungguh ia sangat percaya sebuah keajaiban sekarang. Teman-temannya yang melihat Hyemi pun hanya bisa tersenyum bahagia. Mereka tau kalau saat ini Hyemi sedang menangis karena bahagia.

***

Besok siangnya, Hyemi pun pulang dengan diantar oleh ke-4 orang temannya itu menggunakan mobil Baekhyun. Sesampainya dirumah Hyemi, mereka pun masuk ke dalam dan Hyemi pun mempersilahkan teman-temannya pun dipersilahkan duduk. Juga, ia ingin kedapur untuk menyuguhkan makanan atau minuman yang ia punya oleh teman-temannya itu, namun, dicegah oleh Baekhyun karena takut Hyemi pingsan atau apa, karena ia baru saja keluar dari rumah sakit.

"Hyemi kau mau kemana ?"

"Tentu saja ingin ke dapur, kan di rumahku sedang ada tamu."

Hyemi pun menjawabnya dengan tersenyum menandakan bahwa ia akan baik-baik saja dan akhirnya Baekhyun pun membolehkannya.

Tak lama kemudian, Hyemi datang dengan nampan berisi 5 jus orange dan berbagai biskuit yang masih ada. Lalu, Hyemi pun menyuruh teman-temannya untuk makan atau minum makanan dan minuman yang sudah ia bawakan. Dan tanpa disuruh pun teman-temannya pun langsung memakan makanan yang dibawakan oleh Hyemi. Hyemi pun hanya tersenyum melihat kelakuan teman-temannya itu. Dan, Yeonji yang melihat Hyemi diam saja tidak memakan ataupun meminum makanan dan minuman yang tadi dibawakannya pun menegurnya untuk memakanan makanannya.

"Hei Hyemi, kenapa kau tidak makan ? Seharusnya kau makan Hyemi, biar kau tidak terserang penyakit lagi, ckckck. " perintah Yeonji.

"Ne ne, arraseo. Aku akan makan."

Hyemi pun hanya bisa menuruti perintah yang diberikan oleh temannya itu. Ia pun mulai memakan dan meminum makanan dan minuman yang tadi dibawakannya.

Keadaan rumah Hyemi pun tidak hening melainkan kebisingan. Semua yang ada di rumah Hyemi pun tertawa lepas, bercanda, dan hal konyol lainnya yang membuat kebisingan itu bertambah. Akhirnya mereka pun bisa kembali bersama setelah bencana yang menimpa Hyemi sebelumnya.

Setelah makan dan minum, mereka pun pamit untuk pulang pada Hyemi dan Hyemi pun hanya mengiyakan temannya itu. Lalu, Hyemi pun bingung kenapa Baekhyun tidak ikut pulang dengan yang lainnya melainkan hanya disini. Karena penasaran, akhirnya Hyemi pun bertanya pada Baekhyun atas dasar apa ia masih dirumahnya ini.

"Kau, kenapa tidak pulang dengan yang lainnya ?"

Baekhyun pun hanya tersenyum mendengar pertanyaan Hyemi lalu segera menjawabnya.

"Ani, aku hanya ingin mengajakmu untuk jalan-jalan bersamaku. Eotteohke ? Kau mau ?"

Hyemi pun hanya menganggukkan kepalanya bertanda kalau ia mau. Lalu, mereka pun segera keluar dari rumah Hyemi dan bergegas menaiki mobil Baekhyun.

***

Mereka pun sampai di Mall Sinchan, dan mereka pun keluar dari mobil Baekhyun, lalu mereka pun mulai memasuki Mall Sinchan. Mereka pun bersenang-senang disana, mulai dari bermain pistol air, memasukkan bola basket ke ringnya, bermain temba-tembakkan, dan masih banyak lagi sampai akhirnya mereka lelah dan memilih untuk beristirahat di Cafe terdekat.

"Hyemi, apa kau lelah ?"

"Ne, tentu saja. Kita bermain terlalu bersemangat, jadi aku sangat lelah sekarang, huh huh."

"Bagaimana kalau kita ke Cafe Coffe saja ?"

"Hmm, boleh juga. Kajja."

Mereka pun mulai memasuki ruangan Cafe Coffe tersebut. Dan memilih duduk di kursi no.12, lalu mereka pun memesan 2 buah coffe yang berbeda kepada pelayan Cafe Coffe itu.

Tak lama kemudian, 2 buah coffe pesanan mereka pun datang. Dan dengan cepat, mereka pun meminumnya sampai habis walau sesekali mereka berbincang-bincang sebentar. Setelah coffe mereka habis dan merasa sudah tidak lelah lagi, mereka pun memutuskan untuk pulang dari Cafe itu.

"Baekhyun !" panggil Hyemi.

"Ah, ne. Wae ?"

"Kita pulang saja ya. Eotteohke ?"

"Yasudah, baiklah. Ayo kita pulang."

Mereka pun keluar dari Cafe tersebut dan segera menaiki mobil Baekhyun untuk pulang.

***
Mereka pun sampai di rumah Hyemi. Baekhyun pun keluar dari mobilnya dan berjalan ke arah pintu tempat duduk Hyemi untuk membukakan pintu untuknya. 

"Ah, gomawo. Kau tidak ingin mampir lagi kerumahku ?"

Baekhyun pun tertawa kecil mendengar pertanyaan Hyemi, lalu ia pun menjawabnya.

"Tidak usah, aku ingin langsung pulang saja. Oh, ya nanti malam kau ada acarakah ?"

"Ani, aku tidak punya acara, waeyo ?"

"Bagaimana kalau nanti malam sekitar jam 19.30 kita ke Taman dekat Myeongdong ? Kau mau ?" ajak Baekhyun.

Hyemi pun memikirkan kembali ajakan Baekhyun. Dan tak butuh waktu lama, ia pun mengiyakan ajakan Baekhyun, karena dia memang suka sekali untuk pergi kemana-mana.

"Baiklah, aku mau."

"Oke, akan kujemput kau nanti malam."

Arraseo."

Setelah pembicaraan mereka selesai, Baekhyun pun memasuki kembali mobilnya untuk pulang ke rumahnya. Begitu juga dengan Hyemi, yang langsung masuk ke rumahnya.

Author PoV End
* * *
Hyemi PoV 

Huh, rasanya aku bahagia hari ini. Dan, pengalaman ini tidak akan pernah kulupakan selagi aku masih hidup, banyak sekali hal-hal yang sangat berkesan hari in. Mulai dari aku yang sembuh dari penyakitku ini, lalu tertawa dan bercanda bersama ke-4 teman-temanku, lalu juga Baekhyun yang mengajakku jalan-jalan tadi, juga tak lupa kalau nanti malam aku akan pergi lagi bersamanya. Huh, sungguh hal yang sangat terkesan bagiku. 

Ya, aku memang menyukai Baekhyun dari pertama bertemu, tapi aku belum bisa untuk mengatakannya karena aku yang terlalu malu. Apakah dia juga mencintaiku ? Aish, sudahlah aku tidak tau. Lebih baik, aku membuat catatan untuknya. Hmm, ide yang bagus. 

Aku pun mulai masuk ke kamarku, dan kuambil buku harianku yang berwarna biru juga penaku untuk menulis catatan. Setelah selesai, kuletakkan kembali buku harian beserta penaku di laci dekat ranjangku. Dan, untuk menunggu nanti malam, sebaiknya aku tidur saja. Aku pun menaiki kasurku untuk tidur, namun sebelumnya, aku mendengarkan beberapa lagu kesukaanku. Ya, memang, aku tidak bisa tidur kalau belum mendengar lagu kesukaanku, hehe :D

Hyemi PoV End
* * *
Author PoV 

Tak terasa sekarang sudah menunjukkan pukul 19.00 yang bertanda sudah malam. Hyemi pun mulai membuka matanya dan melihat kearah jam. DANNNNNN ... betapa terkejutnya dia saat jam menunjukkan pukul 19.00. Ia pun mengucek-ngucek kembali matanya, takut kalau yang dilihatnya hanya khayalan. Namun, dugaannya salah, jam tetap menunjukkan kalau sekarang sedang pukul 19.00 KST. Dengan cepat, ia pun bergegas mandi untuk pergi ke taman bersama Baekhyun, dan melakukan hal-hal yang biasa dilakukan yeoja jika ingin berpergian.

Begitu juga dengan Baekhyun yang sedang bersiap-siap karena waktu untuk menyiapkan diri tinggal 30 menit lagi. Ia pun mulai mencari baju dan celana yang pas untuk dipakainya saat bersama Hyemi. Setelah dapat, ia pun mulai memakai baju dan celana itu. Setelah itu, ia pun menyisir rapi rambutnya. Setelah menyisir, ia pun mulai mencari sepatu yang juga pas untuknya. Dan, setelah semua itu sudah ia lakukan. Ia pun segera menaiki mobilnya menuju ke rumah Hyemi.

***
Baekhyun pun sampai di rumah Hyemi. Ia pun, segera turun dari mobilnya lalu berjalan menuju pintu rumah Hyemi. Sesampainya di depan pintu rumah Hyemi, ia mulai mengetuk pintu rumah Hyemi. 1,2,3 ketukan, Hyemi belum juga keluar. Dan pada saat ia ingin mengetuk kembali pintu Hyemi, Hyemi sudah membukakan pintu rumahnya yang membuat Baekhyun sedikit terkejut.

"Eh, mian ne, jeongmal mianhae karena baru membuka pintunya, hehe. Apa kau sudah menunggu lama ?" tanya Hyemi

Baekhyun tersenyum mendengar pertanyaan Hyemi, dan dengan segera ia pun memberikan jawaban untuk Hyemi.

"Ani, aku baru saja datang. Yasudah, kajja kita berangkat."

Setelah berkata itu Baekhyun berjalan menuju mobilnya begitu juga dengan Hyemi yang hanya mengekorinya dari belakang.

***

Mereka pun sampai di Taman itu, lalu mereka segera duduk di bangku yang ada di taman itu. Dan saat mereka duduk, hening pun menghampiri mereka. Baekhyun maupun Hyemi tidak membuka pembicaraan hingga akhirnya Baekhyun yang membuka pembicaraan.

"Emm, Hyemi." tegur Baekhyun.

Hyemi yang mendengar bahwa Baekhyun memanggilnya pun langsung menolehkan kepalanya ke arah Baekhyun.

"Ne, mwo ?"

"Ada yang ingin ku katakan."

Hyemi mengerutkan keningnya bertanda bahwa ia merasa aneh dengan sikap Baekhyun sekarang ini. Jelas saja, biasanya jika Baekhyun ingin mengatakan sesuatu, pasti ia langsung membicarakannya. Namun kali ini, ia bahkan memberi tau Hyemi dulu.

"Ne, katakanlah. Tenang saja, aku pasti akan mendengarnya." ucap Hyemi sambil tersenyum.

Setelah mendengar ucapan Hyemi itu, Baekhyun tersenyum kecut. Ia masih meyakinkan dirinya untuk menyatakan perasaannya pada Hyemi. Setelah merasa yakin, ia pun berlutut dihadapan Hyemi. Hyemi pun terkejut karena melihat Baekhyun sedang berlutut padanya, dan akhirnya ia bertanya alasan kenapa Baekhyun berlutu dihadapannya.

"Ya, Baekhyun. Apa yang kau lakukan ?" tanya Hyemi.

Baekhyun tidak menghiraukau pertanyaan Hyemi, dan ia segera menyatakan perasaannya pada Hyemi.

"Hyemi-ah. Sungguh, aku sangat mencintaimu, maukah kau menjadi yeojachingku ?"

DEG 

Hyemi begitu terkejut atas apa yang dikatakan Baekhyun tadi. Baekhyun telah menyatakan perasaannya padanya sekarang dan kini ia menitihkan air matanya karena belum sepenuhnya percaya atas apa yang dikatakan oleh Baekhyun. Tapi, jujur saja, ia juga memang sudah mencintai Baekhyun sejak lama. Tanpa menunggu lama, Ia pun memberikan jawaban pada Baekhyun.

"Ne, aku juga mencintaimu ..... Dan aku mau menjadi yeojachingumu."

Setelah mendengar jawaban Hyemi, Baekhyun bangkit dari posisinya untuk memeluk Hyemi dan Hyemi pun membalas pelukan Baekhyun padanya. Juga, tidak banyak orang yang ada di Taman itu, sehingga membuat pasangan baru itu tidak malu untuk melakukan adegan pelukannya itu.

Setelah merasa cukup untuk berpelukan, mereka pun mengakhir pelukan itu. Setelah itu, Baekhyun menatap mata Hyemi dengan serius menandakan kalau Baekhyun meminta izin untuk melakukannya pada Hyemi. Dan Hyemi hanya bisa menatap kembali mata Baekhyun dan juga tersenyum yang menandakan kalau ia mengizinkan Baekhyun untuk melakukannya pada dirinya. DAN ......

Chu ~ 

Bibir mereka pun saling bertemu. Dan terjadilah ciuman antara Baekhyun dan Hyemi. Tidak ada lumatan dalam ciuman itu melainkan hanya ada rasa sayang dan tulus. Ciuman yang tidak dilakukan karena nafsu melainkan karena untuk membuktikan kalau mereka ber-2 saling mencintai satu sama lain.

Setelah cukup lama mereka berciuman, mereka pun menyudahi aktivitasnya itu.

"Hyemi, jeongmal saranghaeyo."

"Nado saranghaeyo."

Setelah kejadian itu, mereka memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar ke Myeongdong. Namun, saat ingin menyebrang salah satu dari mereka ada yang ......

CKITTTTTTTTTT .... BRUKKKKKKKKK

***
Setelah cukup lama Baekhyun menunggu, akhirnya Hyemi bangun dari pingsannya ini walau hanya jari-jari nya terlebih dahulu yang bergerak, namun pasti ia akan membuka matanya perlahan. Ya, Hyemi memang pingsan karena tadi ia mengalami kecelakaan. Baekhyun yang menyadari bahwa Hyemi sudah sadara pun segera bangun dari tidurnya itu dan segera menanyakan keadaan Hyemi.

"Ah, Hyemi, kau sudah bangun ?" tanya Baekhyun cukup panik.

Hyemi hanya tersenyum sebagai tanda kalau dirinya baik-baik saja. Ya, dia sangat senang sekarang, namjachingu yang ia cintai begitu perhatian padanya.

"Bagaimana keadaanmu ? Apa sudah membaik ?"

Hyemi lagi-lagi tersenyum dan segera memberi jawaban pada Baekhyun.

"Ne, cukup baik. Oh ya, lebih baik kau pulang saja, bukankah ini sudah malam. Kau tenang saja, aku pasti akan baik-baik saja." jawab Hyemi tersenyum.

"Tapi aku ini namjachingumu, bagaimana bisa aku meninggalkan yeojachinguku yang sedang terbaring lemah di kasur rumah sakit ini, huh !" ujar Baekhyun

"Ne, aku tau kau itu namjachinguku. Hmm, aku sedang ingin roti coklat, sebagai namjachingku, kau mau kan memberlikan ku sebuah roti coklat."

Baekhyun pun tersenyum melihat yeojachingu nya yang kekanak-kanakan itu. 'Sudah besar tapi jika ingin meminta apa-apa pasti mengeluarkan aegyo nya, dasar.' pikirnya.

"Baiklah, akan aku belikan. Kau disini saja ya, jangan kemana-mana, arra ?!"

"Ne, arraseo. Lagian aku ini sedang sakit, mana mungkin aku berkeliaran." 

"Geurae, aku pergi dulu." ucapnya seraya mengacak-ngacak rambut Hyemi.

Setelah Baekhyun berkata itu, ia segera meninggalkan ruang Hyemi itu dan segera mencari toko roti untuk membeli roti coklat yang dipesan oleh Hyemi.

Author PoV End

***

Hyemi PoV 

Kulihat punggung Baekhyun yang mulai menjauh, jauh, dan bahkan sekarang sudah tak ada lagi dihadapanku. Seketika itu juga, tanpa direncanakan, air mataku tiba-tiba saja jatuh dari mataku. Aku tidak tau keadaanku yang sekarang ini, sebenarnya aku mempunyai penyakit lain yang aku sendiri tidak kuketahui, begitu juga dengan dokter-dokter yang sudah memeriksaku, mereka mengatakan kalau penyakitku ini bisa kambuh kapanpun ketika salah satu anggota tubuhku terluka seperti sekarang ini. Namun, dokter-dokter yang sudah memeriksaku itu tidak tau penyakit apa yang sedang kuderita ini.

Aku pun makin terisak mengingat kembali keadaanku yang sekarang ini. 'Kenapa ? Kenapa aku menjadi lemah seperti ini ? Kenapa ?' batinku.  

Namun tak lama dari itu, Baekhyun, yang statusnya namjachingku itu datang dari balik pintu dengan 2 buah roti ditangannya. Langsung saja kuhapus air mata ku ini, karena takut Baekhyun melihatnya. Baekhyun pun berjalan ke arah ku, dan duduk di kursi yang berada cukup dekat dengan ranjangku. 

"Ini, makan yang banyak ya, biar kau sembuh. Ne ?" tanya nya dengan memberi sebuah roti itu kepadaku. Aku pun hanya bisa menganggukkan kepalaku dan segera memakan roti yang diberika olehnya. Sebenarnya aku tak ingin memakan roti, namun aku hanya menguji kesabarannya terhadapku. 

Baekhyun terus saja menatapku sambil tersenyum yang membuatku sedikit risih.

"Hei, kenapa kau terus melihatku seperti itu, huh ?" tanyaku sambil tetap memakan roti itu.

"Ne ? Ah itu, hanya saja kau terlihat lebih cantik jika sedang memakan roti dengan seperi itu." jawab nya santai sambil terus menatapku.

Semburat merah pun muncul di pipiku. Pipiku menjadi panas mendengarnya, lalu aku pun menunduk supaya dia tidak melihatku yang sekarang ini. Namun, sepertinya dia sudah mengetahui kalau pipiku sedang merah sekarang terbukti bahwa dia menggodaku.

"Hei hei hei, kau kenapa ? Apa kau malu dengan ucapanku tadi ? Hahahaha." godanya padaku.

Aku yang sedaritadi hanya menunduk pun mendongakkan kepalaku untuk membalasnya.

"Huh, siapa yang malu !" bentakku.

"Oh ayolah, pipimu sudah merah padam saat aku mengatakan kau terlihat cantik. Hahaha." Baekhyun masih saja menggodaku, membuatku menjadi kesal padanya, huh.

"Aish, sudahlah. Lupakan itu, lebih baik kau pulang saja, ini sudah sangat larut." suruhku.

"Tapi kau gimana ?" tanyanya memastikanku.

"Aku tidak apa-apa, sudahlah jangan terlalu pedulikan aku. Aku tau kau sangat lelah kan sekarang."

"Ah, ne. Baiklah aku pulang."

Setelah berkata itu, Baekhyun mendekat ke arahku. Aku tidak tau apa yang harus kulakukan, yang aku bisa lakukan sekarang hanyalah diam. Dannnnn ......

Chup ~

Ternyata dia hanya ingin mencium keningku, huh syukurlah. Namun, ia sedikit berbisik "Jaljayo." di telingaku. 

Setelah itu, Baekhyun meninggalkan ruangan ini untuk berniat pulang karena suda larut. Dan aku mulai merasakan kesepian. Ya, aku tau, aku tidak boleh egois, karena itu aku menyuruhnya untuk pulang supaya dia tidak lelah hanya karena menjagaku.

Tak lama kemudian, ada seorang yeoja yang masuk ke ruanganku ini dengan nafas yang tersenggal-senggal juga wajahnya yang menampakkan kalau ia sedang panik sekarang. Ternyata dia adalah temanku yang bernama Eunra lebih tepatnya Park Eunra. Eunra pun semakin mendekat ke arahku, dan menanyakan bagaimana keadaanku yang sekarang ini dengan nafas yang masih tersenggal-senggal.

"Ah, Hyemi ! Kau baik-baik saja." tanyanya panik. Namun, aku hanya menjawabnya dengan santai.

"Ne, aku baik-baik saja. Lagipula kenapa kau berlari secepat itu ?"

Eunra pun menjawab pertanyaanku walau sebelumnya ia mencoba menstabilkan nafasnya itu.

"Huh, syukurlah kalau kau baik-baik saja. Tadi, aku tidak sengaja mendengar berita dari TV kalau ada seorang yeoja yang tertabrak oleh mobil, dan saat aku mendengar nama yeoja itu adalah Hwang Hyemi, jadinya aku kaget dan menyusulmu ke alamat rumah sakit yang diberikan oleh berita itu." jawabnya.

"Oh, seperti itu. Hmm, kalau begitu gomawo ya sudah datang menjengkku walau sudah larut seperti ini. Hehe." ucapku sambil tersenyum.

"Ah ne, gwenchana." jawabnya sembari menarik kursi yang ada di dekat ranjangku lalu mendudukinya.

"Hei, kau tidak pulang ?" tanyaku.

"Ani, aku malas pulang, lebih baik aku menjagamu disini, ya ?"

"Baiklah, oh ya kemana Yeonji dan Sehun ?"

"Oh mereka, aku tidak tau. Tadi aku langsung buru-buru menjengukmu takut kau kenapa-kenapa, jadi aku tidak sempat memberi tau mereka." jelasnya padaku.

"Oh, begitu. Oh ya Eunra, bolehkah aku memintamu untuk melakukan sesuatu ?" 

"Ne, tentu saja. Memang kenapa ?"

"Emmm, bisa kau ambilkan buku harianku yang berwarna biru di laci dekat ranjangku pada Baekhyun ?"

"Tentu saja, kapan aku harus melakukannya ?" tanyanya begitu meyakinkan ia akan melakukanny untukku.

"Besok atau ... terserah kau saja, jika kau punya waktu luang, tolong berikan buku itu pada Baekhyun."

"Arraseo." ucapnya dengan memberi hormat padaku yang membuatku sedikit risih.

"Aish, kau ini. Seperti anak kecil saja."

Setelah itu, mereka pun tertidur dengan posisi Hyemi yang tidur diranjangnya dan Eunra yang tidur diatas kedua tangannya yang dilipat.

Hyemi PoV End

***
Pagi pun tiba, dan Hyemi terbangun lebih dulu dari Eunra. Namun tak lama kemudian, Eunra terbangun dari tidurnya dan disambut oleh senyuman dari Hyemi.

"E-eh, kau sudah bangun ?" tanya Eunra.

"Hmm, ne. Oh ya, terimakasih karena sudah menjengukku dan lebih baik kau pulang untuk istirahat kembali." jawab Hyemi sambil tersenyum.

"Tapi ...... " ucapan Eunra terputus karena Hyemi mendahulukannya.

"Sudahlah, kau pulang saja, setelah itu tolong berikan bukuku ke Baekhyun ya."

"Yasudah, aku pulang, Bye."

Eunra pun keluar dari ruang rawat Hyemi, dan seketika itu juga Hyemi merasa sangat sangat pusing juga merasa sakit pada seluruh tubuhnya.


"ARGHHHHHHH !" erang Hyemi yang kesakitan. 

Seorang dokter yang kebetulan lewat ruang rawat Hyemi, mendengarkan erangan dari ruang rawat ini. Dokter itu pun segera memeriksa Hyemi. Dan, dilihatnya Hyemi yang sedang mengerang kesakitan, ia pun menyuntikkan obat bius pada Hyemi supaya Hyemi menjadi tenang dan juga supaya rasa sakitnya sedikit hilang. Hyemi pun terlelap setelah disuntik obat bius oleh dokter itu.

***
Eunra pun sudah sampai di rumah Hyemi. Ya, dia tidak langsung pulang ke rumah saat pamit pada Hyemi, melainkan pergi ke rumah Hyemi untuk mengambil buku harian Hyemi kepada Baekhyun. Setelah dapat, ia pun segera keluar dari rumah Hyemi dan menuju rumah Baekhyun.

---

Kini, Eunra sudah berada tepat di depan rumah Baekhyun. Ia pun mengetuk pintu rumah Baekhyun itu. Dan tak lama kemudian, Baekhyun pun membukakan pintu itu dan mempersilahkan Eunra untuk masuk.

"Oh ya, aku kesini hanya ingin memberikan ini." ucap Eunra sambil memberi buku Hyemi kepada Baekhyun.

"Hmm, buku apa ini ?" tanya Baekhyun sambil menerima buku itu dari Eunra dan melihat-lihat sisi-sisi buku itu.

"Itu buku Hyemi, dia ingin aku memberikannya padamu." jawab Eunra.

"E-eh, memang kau tau keberadaan Hyemi ?"

"Tentu saja, dia berada di rumah sakit bukan, dan tadi aku habis menjenguknya." jawab Eunra dengan santai.

"MWO ?"

"Aish, kau ini, selalu saja berisik. Membuat orang di sekitarmu menjadi membencimu !" kesal Eunra.

"Ne, ne. Mian, tadi aku hanya kaget saja." 

"Yasudah, kalau begitu aku pulang dulu ne, Bye." ucap Eunra sembari melambaikan tangannya ke arah Baekhyun begitu juga Baekhyun yang membalas lambaian dari Eunra. 

Setelah Eunra menghilang dari hadapannya, Baekhyun kembali teringat dengan buku yang tadi diberikan oleh Eunra.

"Hmm, kenapa kau memberiku buku ini Hyemi ? Kenapa tidak langsung berbicara saja padaku, huh."

Baekhyun pun berjalan menuju kamarnya, dan setelah sampai, ia pun duduk di tepi ranjangnya itu dan mulai membaca buku Hyemi itu.

Song : Taeyeon & Tiffany SNSD - Because of You

Isi buku itu adalah :


My Diary
for My Namjachingu, Baekhyun

Annyeong, my namjachingu :D . Jika kau sudah memegang buku ini, berarti Eunra telah memberikannya padamu kan ? Kalau begitu, kuharap kau membacanya sampai habis, arra. Kalau tidak aku akan membencimu :P


Baiklah, silahkan kau baca :D 

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Aku tidak akan membiarkan diriku untuk memperbanyak beban yang kau miliki
Aku tidak akan lagi merepotkanmu dengan segala hal
Kau bagai obat bagiku
Jika kau tak ada, mungkin aku sudah meninggalkan dunia ini untuk selamanya
ITU SEMUA
Karena kau, selalu berada disisiku
Karena kau, selalu menjaga dan merawatku
Karena kau, selalu ada setiap kali aku membutuhkanmu
Dan karena kau juga, aku menjadi seseorang yang kuat, tegar, dan tidak egois
Sekarang, kau telah merubah hidupku
Yang dulunya aku hanyalah seorang yeoja yang lemah, manja, juga kekanak-kanakan
Sekarang aku telah menjadi seorang yeoja yang kuat dan sedikit lebih dewasa
Karena kau juga, aku takut
Aku takut, karena aku takut kehilanganmu untuk selamanya
Tapi jika aku yang meninggalkanmu terlebih dahulu
Kumohon jangan keluarkan air matamu itu

Aku terpaksa tersenyum dan tertawa setiap hari dalam hidupku jika bertemu denganmu
Namun, jika aku sedang sendiri maka aku akan menangis mengingat keadaanku
Ya, mungkin kau sedang bertanya-tanya apa maksudku bukan ?
Itu, karena aku mempunyai suatu penyakit lain dari penyakit sebelumnya
Aku tidak tau nama penyakit itu dan dokter-dokter yang memeriksaku juga tidak ada yang mengetahui nama penyakit itu
Hatiku sungguh sakit saat mengetahuinya
Disaat aku bahagia bersamamu
Penghalang selalu saja datang menghampiriku
Mungkin, kita tidak ditakirkan untuk bersama 
Tapi walau begitu, aku akan memperjuangkan cinta kita
Dan aku akan mencoba melawan penyakit yang sedang kualami ini
Mulai sekarang aku akan berjanji padamu kalau aku akan terus mencintaimu sampai akhir hayatku
Byun Baekhyun, My Namjachingu
<3 SARANGHAEYO <3
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Eotteohke isinya ? Kuharap kau bisa menahan air matamu saat membaca ini
Dan, saat kau membaca ini 
Mungkin aku sedang terbaring sakit ataupun telah meninggalkanmu
Tapi jangan kau anggap serius ya tulisanku tadi
Itu hanya feeling ku saja Hehehe :D
_______________________________________________________________________

Tidak terasa air mata Baekhyun mengalir begitu deras ketika membaca buku Hyemi itu, walau di akhir isi itu menyuruh Baekhyun untuk tidak menangis, namun Baekhyun begitu lemah sehingga tak dapat menahan air matanya sendiri. 

Dengan segera, Baekhyun pun menghapus air matanya dan meletakkan buku itu di kasur lalu menuju rumah sakit dimana Hyemi di rawat untuk memastikan keadaannya.

Author PoV End
* * *
Baekhyun PoV 

Kini aku sudah sampai di rumah sakit dimana tempat Hyemi dirawat. Ya, aku datang kesini hanya untuk memastikan Hyemi kalau dia sedang baik-baik saja saat ini. Aku pun segera berlari secepat mungkin menuju ruang rawat Hyemi karena hatiku saat ini merasa tidak enak. Apakah yang ditulis di dalam buku Hyemi itu kenyataan ? Benarkah ? Ah ayolah, kumohon ini pasti hanya perasaanku saja. 

Dan ketika sampai di depan ruang rawat Hyemi, aku segera membuka pintunya dengan cepat. DAN ...........
Hyemi tidak ada di ranjangnya. Kemana dia ? Apa dia sudah dibolehkan pulang ? Atau ternyata benar kalau dia sudah .........
Aish, langsung saja ku arahkan kakiku ini menuju ruang dokter yang memeriksa Hyemi sebelum aku memikirkan hal yang tidak-tidak.

Saat di depan pintu ruang dokter, aku mengetuk lebih dahulu pintu itu untuk menjaga kesopananku. Tak lama kemudian, dokter yang memeriksa Hyemi itu pun membukakan pintu itu dan mempersilahkanku untuk masuk ke dalam keluar ruangan. Dan aku bersama dokter itu duduk dengan posisi yang berhadapan. Dan langsung saja, aku menanyakan keberadaan Hyemi.

"Emm, dokter. Dimana pasien di ruang rawat no. 112 yang bernama Hwang Hyemi ?" tanyaku dengan sedikit panik.

Dokter itu terlihat menghela nafasnya dahulu sebelum menjawab pertanyaanku.

"Mianhae Baekhyun-ssi, pasien yang bernama Hwang Hyemi telah ..."

Aku tidak mengerti apa maksud dari jawaban dokter itu. Dan aku pun menanyakan lagi dimana keberadaan Hyemi saat ini.

"Dokter, cepat katakan kumohon. Aku ingin menemuinya." ucapku dengan sedikit memelas padanya supaya ia memberi tau keberadaan Hyemi sekarang.

"Pasien yang bernama Hwang Hyemi telah ... telah ... me-meninggal."

DEG

Hatiku kembali merasa sakit untuk kedua kalinya, Hyemi meninggalkanku ? Benarkah ? Jika benar kenapa kau begitu tega meninggalkanku secepat itu Hyemi ? Kenapa ? Bahkan kita baru saja menjalani hubungan ? Hyemi, kau sungguh jahat padaku.

Tubuhku kembali kaku, hatiku terasa tertusuk beribu-ribu jarum yang sangat tajam, bahkan lebih. Mungkin sebelumnya, aku masih bisa memohon kepada Tuhan bukan untuk menyembuhkan Hyemi ? Tapi sekarang, Hyemi telah meninggalkanku untuk selama-lamanya, apa yang bisa ku lakukan saat ini ? Apakah harus menangis lagi ?
Tapi, Hyemi menyuruhku untuk tidak menangis atas kepergiannya. Namun, apa boleh buat ? Hatiku terlalu sakit untuk menahan air mata ini.

Dan, aku pun meminta dokter itu untuk mengantarku ke tempat Hyemi. 

***
Kami (Aku & Dokter) pun sampai di depan pintu ruang jenazah. Dokter itu pun membukakan pintu ruang itu. Dan pada akhirnya dokter itu pun membungkuk padaku sebelum pergi untuk menandakan kalau ia pamit untuk melakukan pekerjaannya yang lain.

Aku pun langsung memasuki ruang itu. Ruang dimana semua manusia yang sudah tidak bernyawa ditempatkan. Ruang yang tidak terlalu gelap karena disisi-sisi ruangan terdapat beberapa lampu yang menyala namun tidak benderang. 

Tanpa mencari-cari, aku sudah menemukan Hyemi. Ya, dia jenazah baru, jadi tidak sulit untuk menemukannya di ruang sepi seperti ini. Kutatap kembali wajahnya yang ditutupi oleh kain, dan perlahan kubuka kain itu yang menampakkan wajahnya yang begitu pucat pasi, bibirnya yang kering dan sedikit pecah-pecah, dan kucoba untuk menyentuh pipinya yang sudah sangat pucat itu. Sedikit dingin, itulah yang kurasakan saat menyentuh pipinya.

Aku sudah tidak bisa lagi untuk mengeluarkan kata-kata untuknya. Tenggorakanku terasa mengering yang membuatku susah untuk berbicara. Hyemi, kumohon jemputlah aku untuk bersamamu. Hany itulah yang kuinginkan. Aku menginginkan Hyemi untuk menjemputku ? Ya, aku juga ingin ke alam baru bersamanya.

***

Aku pun sampai di rumahku. Langsung saja, kuarahkan kakiku ini menuju kamarku. Hanya ada bukunya yang bisa kukenang. Kuambil buku itu dan kupeluk dengan erat buku itu untuk menghilangkan rasa rinduku pada Hyemi. Aku pun teringat dengan Eunra, Yeonji, dan Sehun. Haruskah kuberi tau mereka tentang Hyemi ? Sepertinya harus, karena bagaiman pun juga mereka adalah sahabat Hyemi dan sekarang Hyemi sudah tidak ada di dunia ini lagi. 

Kuambil HP ku, dan kutekan tombol 2 yang langsung aktif untuk menelpon Eunra. Tidak butuh waktu lama, Eunra pun mengangkat telponku.

"Yeoboseyo." sapanya.

"Ne, yeoboseyo." balasku.

"Ada apa ? Tumben sekali kau menelponku, hmm ?"

"E-emm, hanya saja aku ingin memberi tau tentang Hyemi."

"Kenapa dengan Hyemi ? Apakah dia sudah sembuh ? Kalau be ..."

"Hyemi sudah meninggalkan kita untuk selama-lamanya."

1 komentar:

  1. http://remajaindonesia-arini.blogspot.com/2013/05/ff-first-love-like-flower.html

    Mampir ke FF ku yah gomawo :)

    BalasHapus